Jumat, 22 Agustus 2008

Pendekatan SAP2000 Dalam Analisis Model

Pada dasarnya ada berbagai pendekatan dalam analisis model struktur untuk mengetahui perilaku terhadap pemberian beban. Keseluruhan pendekatan SAP2000, umumnya dapat dikategorikan sebagai berikut:

A. Konsep Linier - Elastik

Pada kata elastik itu menunjukkan bahwa suatu struktur akan berdeformasi jika diberi suatu pembebanan, dan akan kembali ke posisi awal jika pembebanan tersebut dihilangkan. Tepat kembali seperti semula. Sedangkan linier menunjukkan hubungan antara beban dan deformasi bersifat linier/proporsional, bukan lengkung dan lain sebagainya. Ciri-ciri penyelesaian linier elastik adalah hasil penyelesaian dapat dilakukan superposisi antara satu dengan yang lain. Superposisi ini dilakukan dengan berbagai macam teknik dan cara, contohnya: Slope Deflection, Cross, dan Metode Matrik Kekakuan dan sebagainya. Ini merupakan dasar bagi pemahaman sap2000.

B. Konsep Non-Linier

Pada analisa ini adalah merupakan lawan dari analisa Linier-Elastik, yaitu perilaku hubungan deformasi dan beban tidak proporsional atau tidak seimbang. Deformasi pada suatu kondisi beban tidak bisa digunakan memprediksi deformasi pada kondisi beban lain hanya dengan mengetahui ratio beban-beban tersebut yang terdapat pada struktur tersebut. Kondisi yang menyebabkan struktur dapat berperilaku non-linier dapat dikategorikan sebagai berikut. Kasus ini dapat diselesaikan oleh SAP2000.
  • Kondisi Non-Linier geometri: P-delta-efek, large deformation analysis
  • Kondisi Non-Linier material: Plastik, Yield
  • Kondisi Non-Linier tumpuan: gap (contact problem)
Pada analisa non-linier SAP2000 pada umumnya tidak untuk mencari kuantitas gaya-gaya internal atau lendutan yang terjadi, tetapi sepertinya lebih diutamakan untuk mengetahui perilaku struktur terhadap pembebanan yang menyebabkan batas-batas dari persyaratan elastik-linier tidak terpenuhi. Misalnya saja pada kasus perilaku keruntuhan struktur terhadap beban gempa, apakah bersifat daktail, non daktail atau getas ataupun non getas, dan sebagainya. Ciri penyelesaian non-linier umumnya memakai iterasi dan hasilnya spesifik, tidak dapat disuperposisikan antara hasil satu dengan hasil yang lainnya.

Tidak ada komentar: